Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

PROFESI DI BIDANG AKUNTANSI

Diposting oleh Arif Nurhuda Kamis, 27 Maret 2014 15 komentar

Jika nantinya memiliki kompetensi yang memadai bidang akuntansi maka anda dapat berperan aktif dan berkarir di berbagai bidang. Beberapa jenis karir di bidang akuntansi adalah sebagai berikut;
  1. Penyusun laporan keuangan; sebagai pihak internal perusahaan yang bertanggungjawab terhadap laporan keuangan yang diterbitkan.
  2. Analisis laporan keuangan; sebagai pihak independen yang memberi konsultasi dan rekomendasi kepada orang atau lembaga yang ingin melihat prospek suatu organisasi melalui evaluasi laporan keuangan.
  3. Auditor; sebagai pihak independen yang bertanggungjawab terhadap penilaian atas informasi keuangan suatu entitas. Terdapat beberapa tipe auditor, yaitu auditor internal, auditor eksternal, maupun auditor pemerintah.
  4. Praktisi perpajakan; sebagai pihak independen yang memberikan konsultasi dan rekomendasi tentang jumlah pajak yang harus dibayar individu maupun organisasi.
  5. Manajer keuangan; sebagai pihak internal perusahaan yang berperan mengoptimalkan pemerolehan dan penggunaan dana.
  6. Pengembang sistem informasi; sebagai pihak internal perusahaan atau pihak independen yang terlibat dalam pengembangan sistem informasi. Individu yang kompeten dibidang akuntansi dapat memberi usulan tentang sistem informasi yang sedang dikembangkan, atau terlibat aktif dalam perancangan dan implementasi sistem informasi.

SelengkapnyaPROFESI DI BIDANG AKUNTANSI

PERUSAHAAN SEBAGAI ENTITAS BISNIS

Diposting oleh Arif Nurhuda 6 komentar

Akuntansi menyajikan informasi keuangan suatu entitas. Salah satu jenis entitas di dunia bisnis adalah perusahaan (firm/company), yaitu organisasi yang menjalankan aktivitas bisnis untuk memperoleh laba. Contoh perusahaan antara lain toko buku, supermarket, perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI), PLN (Perusahaan Listrik Negara), Perusahaan Telkom, Perusahaan Pertamina, Bank Syariah, dsb.

Perusahaan terdiri dari banyak jenis yang dapat berbeda-beda dalam status hukum, dan ukurannya. Dari usahanya, terdapat 3(tiga) jenis perusahaan;

a.    Perusahaan jasa (service firms)
b.    Perusahaan dagang (merchandizing firms), dan
c.    Perusahaan manufaktur (manufacturing)

Berdasarkan bentuknya, perusahaan dibagi menjadi 3 (tiga) jenis perusahaan;

a.    Perusahaan perseorangan (sole proprietary),
b.    Perusahaan persekutuan (partnership), dan
c.    Perusahaan perseroan (limited company)




Akuntansi dirancang dan dikembangkan mengikuti jenis atau bentuk entitasnya. Oleh karena itu adalah hal yang wajar jika terdapat beberapa ragam pencatatan akuntansi di antara jenis-jenis perusahaan. Namun demikian, sebenarnya proses sistematis akuntansi yang dikembangkan adalah sama meskipun tidak identik. 

Oleh karena itu, meskipun sekarang ini membahas akuntansi keuangan di perusahaan jasa, khususnya perseroan terbatas. Namun demikian, pengetahuan akuntansi yang dibahas saat ini juga berlaku di entitas-entitas yang lain seperti misalnya perusahaan dagang dan manufaktur baik yang berbentuk perusahaan perseorangan maupun persekutuan.
SelengkapnyaPERUSAHAAN SEBAGAI ENTITAS BISNIS

DEFINISI AKUNTANSI

Diposting oleh Arif Nurhuda 8 komentar

Banyak ahli mengajukan pengertian tentang akuntansi yang berasal dari bahasa Inggris accountancy. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut( Warsono, Darmawan dan Ridha, 2008):

“Akuntansi adalah proses sistematis untuk mengolah transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para penggunanya.”

Akuntansi terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu:

  1. Input (masukan); berupa transaksi, Yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan.
  2. Proses (prosedur); meliputi berbagai fungsi mulai dari pengidentifikasian transaksi sampai dengan penyajian informasi keuangan. Proses utama akuntansi adalah pencatatan yang terdiri dari 2(dua) fungsi, yaitu penjurnalan dan pemindah-bukuan.
  3. Output (keluaran); berupa informasi keuangan. Salah satu output akuntansi yang banyak dikenal adalah laporan keuangan (financial statements) yang terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan laporan arus kas.



Para pengguna informasi akuntansi antara lain terdiri dari:
 
a.    Pemilik,
b.    Kreditor (pemberi pinjaman)
c.    Manajer,
d.    Pemerintah,
e.    Karyawan,
f.    Serikat pekerja (labor union),
g.    Pelanggan,
h.    Pemasok/rekanan, dll.

Para pengguna memanfaatkan informasi akuntansi untuk memenuhi berbagai kepentingan masing-masing. Sebagai contoh, Pemilik membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai perkembangan modal yang disetorkan, Kreditor membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan melunasi pinjaman, dan Manajer membutuhkan akuntansi untuk mengetahui prestasi kerjanya.
SelengkapnyaDEFINISI AKUNTANSI

TIGA PILAR AKUNTANSI

Diposting oleh Arif Nurhuda 5 komentar

Berbeda dari fisika atau biologi, akuntansi merupakan pengetahuan yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia. Dengan demikian produk akuntansi lebih tepat dianalogikan dengan produk teknologi seperti misalnya komputer, pesawat terbang, dsb. Di satu sisi, akuntansi harus berlandas pada pengetahuan yang kokoh dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang memenuhi persyaratan logika. Di sisi lain, akuntansi seharusnya juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya. 

Terdapat 3 (tiga) pilar yang saling mempengaruhi pengembangan akuntansi:

a. Matematika; akuntansi mendasarkan dari pada persamaan matematika dasar yang dituangkan dalam bentuk persamaan penggunaan dana = perolehan dana.

b.  Prinsip-prinsip dasar; akuntansi menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku umum.

c. Rancang-bangun (perekayasaan); akuntansi terdiri dari fungsi dan metode yang dirancang-bangun agar dapat secara efektif dan efisien menghasilkan informasi keuangan yang berkualitas tinggi.

A. PILAR PERTAMA : MATEMATIKA

PENGGUNAAN DANA = PEMEROLEHAN DANA adalah rasionalitas akuntansi yang mendasarkan pada matematika. Pengguna dana dapat berupa aset (lazim dikenal sebagai aktiva/harta) yang dikuasai, biaya yang dikeluarkan, dan pengembalian ekuitas ke pemilik. Sedangkan perolehan dana dapat berasal dari utang (pinjaman dari kreditor), dari ekuitas (pendanaan yang berasal dari setoran modal pemilik dan laba yang dihasilkan dari kegiatan bisnis), dan pendapatan yang dihasilkan perusahaan



B. PILAR KEDUA: PRINSIP-PRINSIP

Seperti halnya produk teknologi, akuntansi juga mendasarkan diri pada prinsip-prinsip yang berlaku umum yang dikenal sebagai prinsip-prinsip akuntansi berterima umum. Per definisi, prinsip-prinsip akuntansi terima umum (PABU) terdiri dari “ seperangkat konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, dan praktik yang sehat yang dijadikan pedoman dalam penerapan akuntansi” (suwardjono, 2002). PABU menjadikan informasi keuangan yang dihasilkan akuntansi dapat dipahami dan bermanfaat bagi banyak pengguna. Di Indonesia, salah satu jenis PABU adalah standar akuntansi keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).
PABU ditetapkan melalui pertimbangan yang rasional dan hati-hati. Berikut ini beberapa PABU yang terutama terkait dengan akuntansi keuangan; 

a.    Kesatuan usaha (economic entity concept)
b.    Periodisasi (Periodicity)
c.    Pencatatan berbasis akun (account-based entries)
d.    Satuan moneter (monetary unit)
e.    Substansi mengungguli bentuk (substance over form)
f.    Dasar akrual (accrual basis)
g.    Penandingan biaya dengan pendapatan (matching cost with revenue)
h.    Analisis manfaat & biaya (cost & benefit analysis)

Beberapa PABU diatas akan dibahas lebih lanjut pada bahasan berikutnya….

C.PILAR KETIGA : RANCANG BANGUN

Sebagai sebuah sistem maka fungsi-fungsi akuntansi harus dirancang-bangun secara sistematis agar penyediaan informasi keuangan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Rancang-bangun di akuntansi seharusnya bersifat dinamis agar akuntansi dapat menyajikan informasi keuangan yang sesuai kebutuhan para penggunanya.
Salah satu bentuk rancang-bangun akuntansi adalah penggunaan berbagai format media yang digunakan untuk pencatatan akuntansi. Sebagai contoh, format akun (sebagian orang awam menyebutnya rekening) dapat berbeda antar perusahaan; pada dasarnya, format, tata cara, maupun informasi yang disajikan di akun menggunakan rancangan yang dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Tersedianya beberapa bentuk neraca lajur (8 kolom, 10 kolom, dan 14 kolom) juga mencerminkan bahwa perkembangan akuntansi juga bergantung pada rancang-bangun yang dikembangkan para penggunanya.
SelengkapnyaTIGA PILAR AKUNTANSI

Artikel Populer